Kamis, Juli 23, 2009
IV. PEDOMAN BAGI PEMILIK DAN PELATIH ANJING
1. Sebelum latihan dimulai, biarkan anjing bermain sebentar untuk menghilangkan rasa jenuh serta kebutuhan lain seperti; Membuang feses dan kencing.
2. Periksa keadaan anjing sebelum dan sesudah latihan, bila anjing tersebut sakit jangan di lakukan latihan (periksakan kedokter hewan).
3. Keadaan anjing tidaklah selalu sama, pada suatu saat tenang, pada saat lain gelisa, hari ini sangat penurut esok hari mungkin bandel. Untuk itu latihan selalu dimulai dengan menggunakan tali penuntun agar bisa dikendalikan.
4. Tidak semua anjing dapat dilatih dengan cara yang sama, yang satu dapat dilatih berjam – jam lamanya secara terus – menerus dan yang lain hanya dapat dilatih secara singkat saja.
5. Jangan beralih ke latihan lain sebelum latihan yang terdahulu dipahami betul.
6. Agar anjing dapat menyesuaikan diri pada setiap keadaan maka latihan harus sering berpindah tempat (dirumah, diperkampungan / ditempat ramai lainya).
7. Bila dalam suatu latihan pada perintah / aba – aba pertama anjing tidak melaksanakannya, maka pada perintah / aba – aba ulangan hendaknya pelaksanaannya dibantu.
8. Suatu latihan hendaknya diakhiri / dihentikan sebelum anjing menjadi jenuh, tidak maulagi melaksanakan perintah dari / aba – aba. Dan suatu latihan hendaknya segera diakhiri bila pemilik atau pelatih sudah mulai hilang kesabarannya.
9. Jangan sekali – kali mengakhiri suatu latihan sewaktu anjing membuat kesalahan terhadap perintah / aba – aba. Akan tetapi ulangi latihan tadi sampai anjing bisa melaksanakanya dengan baik, Latihan ulangan tadi bisa dipermuda.
10. Gerakan latihan hendaknya dilakukan secara cepat dan tegas, jangan membuat gerakan yang lambat / loyo, karena pada umumnya anjing akan mengikuti gerakan yang dilakukan oleh pemilik atau pelatih.
1. Sebelum latihan dimulai, biarkan anjing bermain sebentar untuk menghilangkan rasa jenuh serta kebutuhan lain seperti; Membuang feses dan kencing.
2. Periksa keadaan anjing sebelum dan sesudah latihan, bila anjing tersebut sakit jangan di lakukan latihan (periksakan kedokter hewan).
3. Keadaan anjing tidaklah selalu sama, pada suatu saat tenang, pada saat lain gelisa, hari ini sangat penurut esok hari mungkin bandel. Untuk itu latihan selalu dimulai dengan menggunakan tali penuntun agar bisa dikendalikan.
4. Tidak semua anjing dapat dilatih dengan cara yang sama, yang satu dapat dilatih berjam – jam lamanya secara terus – menerus dan yang lain hanya dapat dilatih secara singkat saja.
5. Jangan beralih ke latihan lain sebelum latihan yang terdahulu dipahami betul.
6. Agar anjing dapat menyesuaikan diri pada setiap keadaan maka latihan harus sering berpindah tempat (dirumah, diperkampungan / ditempat ramai lainya).
7. Bila dalam suatu latihan pada perintah / aba – aba pertama anjing tidak melaksanakannya, maka pada perintah / aba – aba ulangan hendaknya pelaksanaannya dibantu.
8. Suatu latihan hendaknya diakhiri / dihentikan sebelum anjing menjadi jenuh, tidak maulagi melaksanakan perintah dari / aba – aba. Dan suatu latihan hendaknya segera diakhiri bila pemilik atau pelatih sudah mulai hilang kesabarannya.
9. Jangan sekali – kali mengakhiri suatu latihan sewaktu anjing membuat kesalahan terhadap perintah / aba – aba. Akan tetapi ulangi latihan tadi sampai anjing bisa melaksanakanya dengan baik, Latihan ulangan tadi bisa dipermuda.
10. Gerakan latihan hendaknya dilakukan secara cepat dan tegas, jangan membuat gerakan yang lambat / loyo, karena pada umumnya anjing akan mengikuti gerakan yang dilakukan oleh pemilik atau pelatih.
Rabu, Juli 22, 2009
III. PRINSIP – PRINSIP MENDIDIK ANJING
Seorang pelatih atau pemilik didalam mendidik atau melatih anjingnya hingga dapat melaksanakan perintah – perintah harus selalu mengingat dan menguasai dasar dibawah ini :
a. Kemampuan Mengenal Dan Mengerti Anjingnya.
Kita harus dapat menempatkan diri dalam alam pikiran anjing dalam setiap perbuatan, sehingga anjing dapat mengerti kehendak kita. Karena ada berbagai tipe anjing yang tidak dapat diperlakukan dengan cara yang sama dengan begitu kita harus menentukan cara – cara tepat dan sesuai dengan kepribadian anjing lalu diterapkan dalam latihan.
b. Dapat Menerangkan Keinginan Kita Pada Anjing.
Berbeda dengan seorang anak yang dapat dengan mudah mengerti keinginan orang tuanya, pada anjing harus banyak diberikan contoh dari perkataan kita, anjing tidak mengerti bahasa manusia, namun berkat instink atau naluri mereka yang tajam serta inisiatif dan kreatifitas kita sehingga anjing mampu meniru contoh gerakan atau kebiasaan yang kita ajarkan.
c. Bersikap Sabar Dan Penguasaan Diri
Jangan terburu – buru menyalahkan anjing didalam latihan, pelajari dan selidiki dimana letak kesalahan mengapa anjing tidak melaksanakan perintah atau aba - aba.
d. Selalu Bersikap Konsekwen
1. Konsekwen Dalam Perintah atau Aba – Aba.
Perintah harus tegas dan pelaksanaannya harus betul – betul diterapkan pada posisi yang sebenarnya.
2. Konsekwen Dalam Sikap.
Tidak membiarkan anjing melakukakan kesalahan baik itu kesalahan sekecil apapun dan dimanapun, harus tegas menegur atau menghukum pada saat yang tepat.
3. Konsekwen Dalam Nada Suara.
Suatu perintah dapat diberikan dengan berbagai nada tergantung kepribadian anjing dan nada suara harus dibedakan dalam memberikan teguran atau hukuman serta pujian.
Seorang pelatih atau pemilik didalam mendidik atau melatih anjingnya hingga dapat melaksanakan perintah – perintah harus selalu mengingat dan menguasai dasar dibawah ini :
a. Kemampuan Mengenal Dan Mengerti Anjingnya.
Kita harus dapat menempatkan diri dalam alam pikiran anjing dalam setiap perbuatan, sehingga anjing dapat mengerti kehendak kita. Karena ada berbagai tipe anjing yang tidak dapat diperlakukan dengan cara yang sama dengan begitu kita harus menentukan cara – cara tepat dan sesuai dengan kepribadian anjing lalu diterapkan dalam latihan.
b. Dapat Menerangkan Keinginan Kita Pada Anjing.
Berbeda dengan seorang anak yang dapat dengan mudah mengerti keinginan orang tuanya, pada anjing harus banyak diberikan contoh dari perkataan kita, anjing tidak mengerti bahasa manusia, namun berkat instink atau naluri mereka yang tajam serta inisiatif dan kreatifitas kita sehingga anjing mampu meniru contoh gerakan atau kebiasaan yang kita ajarkan.
c. Bersikap Sabar Dan Penguasaan Diri
Jangan terburu – buru menyalahkan anjing didalam latihan, pelajari dan selidiki dimana letak kesalahan mengapa anjing tidak melaksanakan perintah atau aba - aba.
d. Selalu Bersikap Konsekwen
1. Konsekwen Dalam Perintah atau Aba – Aba.
Perintah harus tegas dan pelaksanaannya harus betul – betul diterapkan pada posisi yang sebenarnya.
2. Konsekwen Dalam Sikap.
Tidak membiarkan anjing melakukakan kesalahan baik itu kesalahan sekecil apapun dan dimanapun, harus tegas menegur atau menghukum pada saat yang tepat.
3. Konsekwen Dalam Nada Suara.
Suatu perintah dapat diberikan dengan berbagai nada tergantung kepribadian anjing dan nada suara harus dibedakan dalam memberikan teguran atau hukuman serta pujian.
Selasa, Juli 21, 2009
Faktor penentu dalam keberhasilan pelatihan
II. FAKTOR – FAKTOR PENENTU DALAM KEBERHASILAN PELATIHAN
Melatih anjing sudah tentu tidak dapat disamakan seperti kita mendidik manusia, dan tidak semudah seperti yang disangka. Sehingga sering kali kita akan dihadapkan pada berbagai masalah antara lain: faktor; Bibit bahan anjing, Pemilik atau pelatih, peralatan dan waktu latihan, yang sebagian besar menentukan berhasil atau tidaknya suatu latihan.
1. Faktor Bibit Anjing
Untuk memperoleh hasil latihan yang sesuai dengan keinginan kita atau tujuan pemeliharaan, maka harus dilakukan test atau seleksi dalam memilih calon anjing yang akan dilatih. Kita dapat memilih anjing trah yang memiliki surat silsilah dan bersal dari hasil perkawinan yang sesuai standar serta memiliki track rekor bagus.
2. Faktor Pelatih Atau Pemilik
Berhasil dan suksesnya suatu pelatihan tidak terlepas dari kerja keras, maka pelatih atau pemilik harus betul – betul menguasai tehnik melatih, menghayati ketentuan – ketetuan latihan, memiliki hasrat dan kemauan yang besar dan bermental tinggi serta penuh kreatif dan inisiatif.
3. Faktor Peralatan Latihan
Hal ini sangat menunjang untuk kelancaran latihan, maka peralatan harus lengkap bila tidak atau kurang kita akan menemui kesulitan dalam pelatihan.
4. Faktor Waktu Latihan
Waktu atau kesempatan latihan merupakan hal yang harus diperhatikan disamping beberapa faktor yang telah diuraikan diatas, karena melatih anjing adalah menanamkan suatu kebiasaan yang diberikan melalui latihan – latihan. Makin sering pelatih atau pemilik memberikan perintah, makin sering anjing melaksanakannya akan cepat hafal dan cepat pintar.
Melatih anjing sudah tentu tidak dapat disamakan seperti kita mendidik manusia, dan tidak semudah seperti yang disangka. Sehingga sering kali kita akan dihadapkan pada berbagai masalah antara lain: faktor; Bibit bahan anjing, Pemilik atau pelatih, peralatan dan waktu latihan, yang sebagian besar menentukan berhasil atau tidaknya suatu latihan.
1. Faktor Bibit Anjing
Untuk memperoleh hasil latihan yang sesuai dengan keinginan kita atau tujuan pemeliharaan, maka harus dilakukan test atau seleksi dalam memilih calon anjing yang akan dilatih. Kita dapat memilih anjing trah yang memiliki surat silsilah dan bersal dari hasil perkawinan yang sesuai standar serta memiliki track rekor bagus.
2. Faktor Pelatih Atau Pemilik
Berhasil dan suksesnya suatu pelatihan tidak terlepas dari kerja keras, maka pelatih atau pemilik harus betul – betul menguasai tehnik melatih, menghayati ketentuan – ketetuan latihan, memiliki hasrat dan kemauan yang besar dan bermental tinggi serta penuh kreatif dan inisiatif.
3. Faktor Peralatan Latihan
Hal ini sangat menunjang untuk kelancaran latihan, maka peralatan harus lengkap bila tidak atau kurang kita akan menemui kesulitan dalam pelatihan.
4. Faktor Waktu Latihan
Waktu atau kesempatan latihan merupakan hal yang harus diperhatikan disamping beberapa faktor yang telah diuraikan diatas, karena melatih anjing adalah menanamkan suatu kebiasaan yang diberikan melalui latihan – latihan. Makin sering pelatih atau pemilik memberikan perintah, makin sering anjing melaksanakannya akan cepat hafal dan cepat pintar.
Perkenalan Dan Bergaul Dengan Anjing
I. PERKENALAN DAN BERGAUL DENGAN ANJING
Sebelum kita memasuki latihan-latihan penting sekali bagi pemilik atau pelatih untuk berkenalan dan bergaul dengan anjing agar dapat mengetahui sifat dan kepribadian anjing. bila tidak maka kita akan selalu bertentangan dengan anjing yang akan kita latih, dari sinilah kita akan dibikinnya marah, tidak sabar, mudah putus asa dalam melatih. Dari perkenalan dan bergaul yang baik kita akan mengetahui sifat dan kepribadian anjing. Tujuannya agar, memudahkan kita dalam menerapkan nada suara dari aba-aba perintah, nantinya apakah dengan nada halus atau nada keras. Sehingga resiko digigit oleh anjing dapat dikurangi dan bahayanya tidak akan terjadi pada diri pemilik atau pelatih serta orang lain.
Cara - Cara Perkenalan :
1. Mengenal nama anjing
Agar kita mendapat respon dari anjing, tujuannya ialah untuk menghindari / bahaya
dari anjing terhadap kita.
2. Bergaul dengan anjing
a. Memberikan makan setiap harinya.
b. Membersihkan kandangnya.
c. Mendatangi, menjenguk dan mengontrol anjing dikandang.
d. Membersikan atau memandikan anjing.
e. Mengajak jalan-jalan dan bermain.
3. Mengetahui sifa-sifat dan kepribadian anjing.
a. Ada Dua Sifat naluri anjing;
Kita harus berusaha agar anjing yang dilatih tidak hilang kepercayaannya tehadap
diri kita, karena hal ini sangat penting artinya bagi perkembangan mental anjing.
1. Sifat pengikut
Sifat ini sudah dapat kita biasakan sejak anjing masih anakan atau
masih mudah, untuk Dia berada disisi atau dekat kita, dengan memakai
bantuan rantai yang mengalungi bagian lehernya berikut tali penuntun.
2. Sifat penurut
Sifat ini memang tidak mudah untuk kita peroleh hasilnya dan
membutuhkan ketekunan yang luar biasa, karena kita harus seringkali
mengawasi dan seringkali melarang perbuatan anjing itu agar menjadi penurut.
b. Kepribadian anjing
Mengenai faktor kepribadian anjing - anjing itu sendiri, sudah tentu baru kita
menyadari atau mengetahui setelah bergaul dan berhasil menyelami jiwa anjing -
anjing itu, walau (khususnya bagi mereka yang telah berpengalaman) pada waktu
memilih sebenarnya sudah bisa anda melihat adanya gejala - gejala dari pribadi
anjing - anjing itu misalnya:
1. Apakah Anjing itu Pemalu atau Cepat Gugup.
2. Apakah Anjing itu Acuh atau Pemalas.
3. Apakah Anjing itu Peramah atau Perasa.
4. Apakah Anjing itu Ganas atau Agresif dan
5. Apakah Anjing itu Bengis.
Uraian diatas hanyalah sedikit gambaran kepribadian anjing. Masih banyak lagi dan berbagai fariasi kepribadian yang ada pada anjing, seperti anjing yang suka berlagak, anjing yang angkuh, mudah terganggu dan tersinggung, senang berkelahi dan lain sebagainya. Kesemuanya ini harus diperlakukan cara - caranya sendiri - sendiri dan tidak dapat diperlakukan dengan cara yang sama.
Sebelum kita memasuki latihan-latihan penting sekali bagi pemilik atau pelatih untuk berkenalan dan bergaul dengan anjing agar dapat mengetahui sifat dan kepribadian anjing. bila tidak maka kita akan selalu bertentangan dengan anjing yang akan kita latih, dari sinilah kita akan dibikinnya marah, tidak sabar, mudah putus asa dalam melatih. Dari perkenalan dan bergaul yang baik kita akan mengetahui sifat dan kepribadian anjing. Tujuannya agar, memudahkan kita dalam menerapkan nada suara dari aba-aba perintah, nantinya apakah dengan nada halus atau nada keras. Sehingga resiko digigit oleh anjing dapat dikurangi dan bahayanya tidak akan terjadi pada diri pemilik atau pelatih serta orang lain.
Cara - Cara Perkenalan :
1. Mengenal nama anjing
Agar kita mendapat respon dari anjing, tujuannya ialah untuk menghindari / bahaya
dari anjing terhadap kita.
2. Bergaul dengan anjing
a. Memberikan makan setiap harinya.
b. Membersihkan kandangnya.
c. Mendatangi, menjenguk dan mengontrol anjing dikandang.
d. Membersikan atau memandikan anjing.
e. Mengajak jalan-jalan dan bermain.
3. Mengetahui sifa-sifat dan kepribadian anjing.
a. Ada Dua Sifat naluri anjing;
Kita harus berusaha agar anjing yang dilatih tidak hilang kepercayaannya tehadap
diri kita, karena hal ini sangat penting artinya bagi perkembangan mental anjing.
1. Sifat pengikut
Sifat ini sudah dapat kita biasakan sejak anjing masih anakan atau
masih mudah, untuk Dia berada disisi atau dekat kita, dengan memakai
bantuan rantai yang mengalungi bagian lehernya berikut tali penuntun.
2. Sifat penurut
Sifat ini memang tidak mudah untuk kita peroleh hasilnya dan
membutuhkan ketekunan yang luar biasa, karena kita harus seringkali
mengawasi dan seringkali melarang perbuatan anjing itu agar menjadi penurut.
b. Kepribadian anjing
Mengenai faktor kepribadian anjing - anjing itu sendiri, sudah tentu baru kita
menyadari atau mengetahui setelah bergaul dan berhasil menyelami jiwa anjing -
anjing itu, walau (khususnya bagi mereka yang telah berpengalaman) pada waktu
memilih sebenarnya sudah bisa anda melihat adanya gejala - gejala dari pribadi
anjing - anjing itu misalnya:
1. Apakah Anjing itu Pemalu atau Cepat Gugup.
2. Apakah Anjing itu Acuh atau Pemalas.
3. Apakah Anjing itu Peramah atau Perasa.
4. Apakah Anjing itu Ganas atau Agresif dan
5. Apakah Anjing itu Bengis.
Uraian diatas hanyalah sedikit gambaran kepribadian anjing. Masih banyak lagi dan berbagai fariasi kepribadian yang ada pada anjing, seperti anjing yang suka berlagak, anjing yang angkuh, mudah terganggu dan tersinggung, senang berkelahi dan lain sebagainya. Kesemuanya ini harus diperlakukan cara - caranya sendiri - sendiri dan tidak dapat diperlakukan dengan cara yang sama.
Langganan:
Postingan (Atom)